Gema
puji atasMu dikumandang
Tentu
Kau dengar
Gunung
pun tergetar mengulum senyum
Kaki
memijak masih menyusuri jalan
Gelap
memang, namun di sudut ini terasa benderang
Bukan,
bukan lampu pijar peneman malam
Bukan
gemerlap lampion dari seberang
Hanya
sepasang bola
Bola
yang basah karena rindu yang teramat
Rindu
yang satu, hanya kepada-Mu
Ah
ya, aku salah, ternyata bukan hanya sepasang, namun berjuta
Berjuta
bola mata berkilau, dihiasi pelupuk yang basah
Sungguh
indah, duhai air mata penuh tulus
Ketulusan
rindu atas nama-Mu
Allahu akbar.. Allahu akbar..
Laa ilaaha illallahu wallahu akbar
Allahu akbar walillahil hamd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar