Primjas alias singkatan dari
Prima Jasa adalah bus yang populer di kalangan mahasiswa nomaden
Jatinangor-Jakarta atau Jatinangor-Bekasi. Saya merupakan salah satu pelanggan
setianya. Saya biasa bolak balik Nangor Bekasi seminggu sekali atau bahkan
seminggu dua kali. Kadang ada hal-hal lucu yang terjadi di bus tersebut. Tapi
yang paling sering terjadi adalah saya diajak ngobrol selama perjalanan di bus
oleh orang yang belum dikenal. Saya sendiri gak tau kenapa sering jadi tempat
curhat orang di bus, entah memang mereka orangnya supel atau memang wajah saya
yang curhat-able, entahlah, hahaha.
Pernah suatu kali ada ibu-ibu
yang sepanjang perjalanan cerita panjang lebar tentang anaknya yang berkuliah
di tempat yang sama seperti saya, dan sebelum ibu itu turun di tempat tujuan
akhirnya ibu tersebut menanyakan apakah saya punya pacar, karena kalau belum
mau dijodohkan dengan anaknya. Akhirnya saya terpaksa bohong, agar bisa menolak
halus pertanyaan ibu tersebut :P. Pernah juga suatu kali saya berkenalan dengan
seorang mahasiswi, kami berdua ngobrol panjang lebar selama di perjalanan, saat
hendak sampai di bekasi kami pun baru saling memperkenalkan diri, dan yang
membuat kaget ternyata kami berdua satu kostan, hanya saja dia berada di kamar
atas, kami berdua pun akhirnya tertawa cekikikan, parah sekali, hehehe.
Kadang juga ada anak yang
benar-benar supel sekali seperti yang pernah saya temui, orangnya menurut saya
benar-benar cantik, dia menawari saya semua makanan yang dia bawa entah itu
keripik, bolu, dan lain-lain. Dia memaksa untuk makan makanan yang dia bawa
kalau tidak dia akan marah. Anaknya sungguh ceplas ceplos dan asik. Bahkan dia
merequest ke kenek bus untuk diputarkan lagu dangdut koplo. Supir primjasnya
pun sampai geleng-geleng kepala, baru kali ini ada penumpang yang seperti ini
katanya. Bahkan kenek pun sampai bolak balik mondar mandir nimbrung obrolan
kami sambil menawarkan gorengan, hahaha. Curhatan anak itu pun sebenernya
menurut saya agak aneh saja, dia menceritakan hal-hal pribadi dengan entengnya,
benar-benar orang yang unik.
Sebenarnya masih ada banyak
tipe-tipe orang yang pernah saya temui selama di primajasa, hanya saja rasanya
terlalu banyak jika ditulis di sini :). Ah iya, selain mengenal orang-orang
baru, ada satu hal lagi yang saya peroleh, yaitu menambah pengetahuan lagu
dangdut, iya, lagu dangdut. Dari mulai lagu rita sugiarto, ayu ting ting, lagu
oplosan sampai lagu roma irama, sepertinya mulai menjadi akrab di telinga saya
:D. Nampaknya hampiiir seluruh supir primajasa adalah fans berat lagu dangdut,
hehehe.
Kadang-kadang kalau sedang
males diajak ngobrol di bus, senjata andalan saya adalah mendengarkan lagu
pakai headset, jadi bisa sambil menikmati pemandangan. Pemandangan perjalanan
Jatinangor-Bekasi cukup bagus lho, ada banyak sawah-sawah, kebun teh, menikmati
matahari tenggelam, pokoknya bagus deh. Oleh karena itu seringnya saya pulang
pukul 4 sore, saat cuaca mulai sejuk, dan pemandangannya juga bagus, saya suka
sekali kerlap kerlip lampu malam di sepanjang perjalanan, terlihat seperti bintang,
cantik. Hehehe, entah mungkin saat sudah tidak di nangor lagi akan kangen
masa-masa unik selama perjalanan di bus primajasa seperti sekarang ini :).
Eiits lupa, ada yang
ketinggalan, selama ini yang masih menjadi teka-teki di kepala saya adalah sebenarnya
apa fungsi tv lcd berlayar besar yang terpasang di depan bus primajasa. Karena
selama ini yang saya tau gak pernah dipakai, cuma dianggurin begitu saja. Duh
sayang banget deh, mendingan juga saya bawa pulang kalau begitu, hahaha :P.
Kemarin, kebetulan saat ulang
tahun saya, saat ngumpul dengan teman-teman semasa kuliah. Kami banyak ngobrol
ngalor kidul yang berakhir dengan ngomongin pekerjaan. Banyak diantara mereka
padahal menurut saya pekerjaannya sangat bagus dan diidam-idamkan banyak orang.
Tapi ternyata yang saya tidak sangka banyak diantara mereka yang mengeluhkan
pekerjaannya dan ingin resign, bahkan beberapa sudah resign.
Sebut saja A, sahabat saya ini
bekerja sebagai salah satu auditor internal di salah satu perkebunan kelapa sawit.
A sering bolak-balik sumatera jawa. Dia sering curhat kalau benar-benar gak
betah dengan pekerjaannya, ingin rasanya resign dan pindah kerja di daerah
dekat rumahnya saja. Hal yang paling membuat saya sedih adalah bahkan berat
badannya turun hingga 12 kg. Ada lagi teman saya F, sewaktu baru lulus dia
sangat berfikir idealisme, seperti fresh graduate kebanyakan, hingga akhirnya
kemudian dia mendapat posisi tinggi di sebuah bank ternama, tapi kemudian
belakangan saya diceritakan teman saya, bahwa sekarang di tempatkan di
Makassar, bahkan rasanya sekarang dia merasa agak menyesal, tapi tentu saja
tidak bisa resign begitu saja karena akan kena pinalti.
Sebenarnya ada beberapa cerita
lagi yang saya peroleh kemarin. Rasa-rasanya dari semua cerita yang saya peroleh,
mayoritas gak betah, hingga akhirnya pindah dari satu kerjaan ke kerjaan lain,
'kutu loncat' itulah istilah yang dijuluki oleh dosen saya. Saya juga
sejujurnya lumayan bingung ketika dimintai saran oleh mereka. Karena menurut
saya semua pekerjaan itu memang tidak ada yang gampang, semuanya berat.
Saat di dunia perkuliahan,
amat terasa sekali bahwa dosen mengarahkan para mahasiswanya untuk menjadi
pencipta lapangan kerja, sehingga tidak tercipta lagi pengangguran terdidik.
Masih ingatkah beberapa waktu lalu di berbagai media ramai diberitakan seorang
lulusan S2 UI yang minta pelegalan suntik mati? Ikut miris yah mendengarnya.
Bahkan hakim yang menangani kasus tersebut sampai ikut turun tangan untuk
menasehati pria tersebut bahwa hidup jangan dijadikan beban. Saya punya satu
cerita menarik, suami dari tante saya juga lulusan S2 teknik UI, dimana untuk
lulusan S2 terkenal sulit mencari pekerjaan karena jarang perusahaan yang
menyediakan budget lebih. Yang kemudian akhirnya beliau membuka perusahaan
kecil-kecilan pembuatan bahan conveyor, sesuai ilmu yang diperoleh
diperkuliahannya. Alhamdulillah sekarang usahanya sudah lumayan merambah pasar
eksport.
Sewaktu lulus, banyak fresh
graduate yang masih berpikiran sangat idealis. Padahal saya rasa semua
pekerjaan itu adalah baik. Memang sih tidak dapat dipungkiri tidak ada
pekerjaan yang ringan. IMHO, jika yang selama ini kita ambil dari perkuliahan
itu ilmunya, bukan hanya sekedar ijazahnya saja, gak akan terjadi banyak
pengangguran di negara kita ini. Sebagai contoh, kemana ilmu wirausaha, desain
produk, menggambar teknik, yang selama ini diperoleh di perkuliahan? Padahal
saya rasa berbekal ilmu tersebut cukup untuk dunia kerja maupun dunia
wirausaha. Wong tukang gorengan aja bisa hidup kan dengan hanya berjualan?
Memang sih gak semua orang yang berusaha memulai usaha kecil-kecilan memiliki
jaminan pasti sukses, pasti ada banyak sekali proses jatuh bangunnya.
Contohnya, sewaktu kuliah saya bersama teman saya pernah mendapatkan dana hibah
dari salah satu bank ternama, program wirausaha muda mandiri, memang sih saya
akui waktu itu banyak sekali kendalanya tapi tidak bisa saya pungkiri banyak
hal juga yang saya peroleh dan pelajari. Pernah dengar kisah pengusaha ayam
bakar mas mono yang terkenal itu? Dibalik semua manis yang dia rasakan sekarang
banyak pula kisah jatuh bangun dibaliknya.
Seperti yang dikeluhkan sahabat-sahabat saya
bahwa bekerja itu memang sulit, tapi mungkin ada hal yang mereka lupakan, bahwa
ada banyak orang yang juga jauh sangat mendambakan pekerjaan, rela berusaha
bekerja keras untuk memperoleh pekerjaan. Baik mencari pekerjaan di perusahaan
maupun menjadi enterpreneur saya rasa keduanya sama baiknya tapi menurut saya yang
terpenting dari semua itu yah disyukuri, semua kembali ke cara pandang pribadi masing-masing.
24 tahun. Gak terasa perlahan saya makin tua yah :'). Usia 24. Usia dimana setiap manusia mulai menghitung, menghitung segala pencapaian hidup yang telah diraih. Dua ditambah dua, apakah sudah empat? Matematika hidup. Tahun ini otak saya sudah terlalu penuh oleh banyak hal yang memusingkan, rasanya tidak ada kapasitas lagi untuk menghitung. Kebanyakan menghitung mungkin malah bikin terlalu fokus pada pencapaian, jadi bikin lupa bersyukur.
Tahun ini saya masih bisa merayakan ulang tahun dengan lengkap, dengan senyuman, dengan anggota tubuh lengkap dan sehat, dengan keluarga dan teman teman lengkap, alhamdulillah. Di setiap kebahagiaan, di setiap doa, kadang saya sering takut, tahun depan masihkah saya sebahagia ini? Masihkah bisa merasakan karunia tambahan umur? Masihkah ada semua kesempatan itu diberikan Allah, seluruh peruntungan dalam hidup.
Tahun lalu ada satu hal yang cukup mengetuk hati saya. Di saat berulang tahun, sama seperti umumnya, semua orang berlomba untuk memberikan doa terbaik. Namun ada seseorang, AAS, doanya begitu sederhana. 'Hanya' semoga saya dapat tersenyum dan semakin dewasa. Kecewa? Jujur saya kecewa saat itu. Setelah semua masalah hidup yang saya lalui, saya lupa satu hal, senyum itu ternyata mahal harganya. Butuh sekian komponen kebaikan hidup, yang sesuai keinginan hati, barulah senyum terbayar.
Sekarang saya baru sadar, dia memang benar. Dia orang yang selalu sederhana dan dalam, kadang saya gak bisa ngerti jalan pikiran dia. Satu hal yang pernah dia bilang saat ulang tahun saya tahun lalu yang saya ingat "aku tidak mengistemewakanmu. Aku hanya mengingatkan, bahwa kamu memang istimewa". Sayang tahun ini sepertinya saya tidak akan dapat lagi mendengar kata-katanya yang sederhana namun selalu dalam dan bermakna.
Ah sudahlah, di umur yang baru ini saya kan sudah janji untuk tidak melihat ke belakang kembali. Saatnya memperbaiki semua yang sudah saya ‘rusak’, saatnya menggapai impian-impian. Belum ikhlas namanya selama semua masih terus terucap maupun teringat. Lebih baik melukis di kertas yang baru kan?
Semua hal di dunia ini memiliki deadline, batas. Bagi saya satu-satunya deadline adalah saat Tuhan sudah memanggil. Selama kita belum sampai pada masa tersebut, semua hal harus diperjuangkan, yaitu menjadi lebih baik daripada sebelumnya, saya menyebutnya hijrah. Tahun ini saya hanya bisa mengamanahkan janji kepada diri sendiri, untuk berusaha menjadi lebih baik, karena memang tugas kita untuk mengupayakan yang terbaik, urusan hasil serahkan saja pada-Nya. Dia Yang Maha Tau yang terbaik untuk kita. Rencana-Nya selalu indah, selalu tepat. Hal-hal yang kasat mata, yang mungkin menurut pandangan orang lain yang selama ini sia-sia, entah mengapa bagi saya sama sekali tidak. Pengalaman, pembelajaran, pendewasaan, saya rasa semua itu lebih tidak ternilai harganya. Dengan masalah, kegagalan, kerusakan, kehancuran, dari sanalah saya tau nilai kehidupan, sehingga memacu untuk berubah. Mungkin lebih tepatnya lecutan untuk penumbuh inisiatif dalam diri untuk melakukan perbaikan baik untuk diri sendiri maupun sekitar. Jalan masih panjang dan jauh, nikmati saja tiap detik prosesnya, pendewasaan. Kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi selanjutnya, anggap saja seperti Fortune Cookie. Semangat, 'Carpe Diem'!!!
Apapun yang terjadi tahun ini, selamat ulang tahun haryatna sartika pramasari, selamat atas diberi kesempatan lagi di tahun ini. Selamat menikmati kado senyuman lagi. Terima kasih ma, pa, krucil krucil nakal. Terima kasih sahabat dan teman-teman (terutama yang jauh jauh bela-belain bolos kerja demi ke nangor hehehe :p). Terima kasih semesta. Terima kasih Tuhan atas kado terindah lagi di tahun ini. Barakallah. Alhamdulillah.
terima kasih kadonya, hihiw, langsung dipake lho :p
*abaikan pipinya yang semakin gembil*
Agak sedih rasanya setelah
ngobrol di chat bbm dengan seorang teman, M. M cerita kalau dia mengambil
keputusan mau berhenti jadi jurnalis. Selepas kuliah, dia berkesempatan bekerja
sebagai jurnalis di daerah Bandung. Jurnalis, wah padahal itu salah satu dari
daftar cita-cita saya :(. Sangat disayangkan.
Kalau di flashback lagi, jadi
ingat, sewaktu masa ospek kuliah dulu saya kebetulan satu kelompok dengan M.
Saya sangat antusias sekali saat kami berdua pertama kali ngobrol-ngobrol,
waktu itu dia cerita bahwa suka sekali dengan dunia jurnalisme, sama seperti
saya. Saat itu saya merasa memiliki teman senasib deh rasanya, hahaha. Mungkin
saya jarang cerita ke banyak orang bahwa saya menyukai dunia perjurnalistikan.
Sewaktu SMA bahkan saya sempat mengikuti ekskul jurnalistik, JOB (Journalistic
of Bonlap) namanya.
Saya selalu senang sekali
melihat reporter reporter di tv, hanya saja saya takut untuk bermimpi terlalu
tinggi. Orang tua juga tidak memperbolehkan untuk masuk jurusan fikom, jadi
saat itu cuma bisa pasrah saja. Sebenarnya sampai sekarang diam-diam masih ada
sedikit keinginan dalam hati untuk menjadi seorang jurnalis sih, makanya blog
ini sampai saya beri nama jurnal kecil, hehe.
Di blog ini saya bisa leluasa
menuangkan hobby menulis. Kenapa suka menulis? Saya pun tidak tau alasannya.
Mungkin karena saya suka sekali membaca tulisan-tulisan orang jadi saya merasa
ikut tertantang untuk membagi pikiran dalam bentuk tulisan. Beberapa blogger
penginspirasi saya diantaranya @irrasistible, @shitlicious, @falla_adinda,
@dianarikasari, @amrazing, @benakribo @justtryandtaste, dan maasih banyak lagi,
hehehe :D.
'Agar tidak mudah melupakan maka menulislah'.
Dalam bentuk tulisan, apapun yang saya lupa jadi bisa diingat kembali. Selain
itu ada kebahagiaan tersendiri saat melihat jumlah statistik pengunjung blog
yang kian bertambah. Taukah kalian kebahagiaan seorang penulis itu yaitu saat
tulisannya dibaca? Jadi, selamat menikmati tulisan saya dalam blog ini kawan
;).
Modernitas dan urban lifestyle
sedikit banyak mempengaruhi pola hidup masa kini. Coba lihat saja pusat-pusat
kebugaran yang dulu jarang bisa kita temui namun sekarang banyak menjamur
dimana mana. Bukan hanya tempat gym, tapi juga sudah banyak tempat olahraga
jenis lain seperti zumba, pilates, yoga, trx, muai thai, dan yang terbaru EMS
(Electical Muscle Stimulator). Semoga kebiasaan positif ini bukan cuma sekedar
tren yang akhirnya habis berganti tren baru.
Terlihat sekali animo
kepedulian masyarakat masa kini terhadap kesehatan sudah begitu tinggi.
Sehingga mulai dikenal istilah-istilah seperti gym freak, healthy freak, yaitu
orang-orang yang 'menggilai' olahraga dan pola hidup sehat. Banyak pemuda zaman
sekarang yang terobsesi punya badan kotak-kotak, seperti dedy corbuzier
misalnya. Having a healthy life I think is a good choice, tapi untuk menjadi
seorang healthy freak, maaf saja rasanya saya tidak tertarik.
Pola hidup sehat memang
penting untuk dijaga, demi kesehatan kita dimasa depan tentunya. Dengan hidup
sehat dapat mengurangi resiko terkena penyakit seperti diabetes, hipertensi,
kolesterol, dan kanker. Bahkan rasulullah menerapkan pola hidup sehat. Tapi ada
satu hal yang tidak boleh kita abaikan, yup, menikmati hidup.
Saya rasa dengan mengurangi konsumsi
gula, minyak, dan makanan berpengawet serta perbanyak makanan bergizi seimbang
secukupnya, dan olahraga secukupnya itu semua sudah cukup untuk menjadi
lifestyle yang sehat. Jadi tidak perlu sampai mengorbankan kenikmatan hidup
dengan menjadi healthy freak demi penampilan semata. Tapi yah semua kembali
lagi ke pilihan hidup masing-masing pribadi. Life is a choice, rite?
Meskipun saya menerapkan pola
hidup sehat, kadang kala saya suka jajan kok. Eits penafsirannya jangan dibalik
yah! Bukan melulu cheating meal dijadikan prioritas, sampai mengabaikan makanan
utama, seperti orang yang diet, suatu waktu dia makan, lalu dia ga mau makan
lagi lantaran merasa bersalah jika makan lagi. Saya memang menikmati makanan
sehat yang sering saya buat sendiri di rumah, tapi pasti ada lah sesekali
saatnya saya menikmati nikmatnya bakso maupun mie ayam, nyum. Rasa ingin
menikmati makanan enak itu manusiawi, hanya saja tetap harus dibatasi jangan
berlebih-lebihan. Tahukah kalian, di setiap mangkok bakso yang kalian lahap itu
terselip rezeki untuk beli buku anak mamang penjualnya ;). Selamat makan dan
salam sehat :D.
Makan merupakan salah satu
hobby saya. Saya terbilang jenis orang yang emotional eater. Apalagi yang
namanya ngemil, beuuuh, kalau belum habis satu kantong atau satu toples yah
belom berhenti, hihihi :p. Dari kecil ibu saya suka sekali menyuapi saya makan,
kata beliau "orang-orang mah pada ribut anaknya pada susah makan, ini mah
kaya ngasih makan hewan di bonbin, lahap benerrr, hahaha".
Alhamdulillah kendati saya
pencinta makanan, namun berat saya tidak pernah sampai overweight, paling berat
yah 53 kg, paling agak chubby. Malah foto masa kecil saya terbilang kurus. Tapi
lama-kelamaan orang-orang disekitar saya mulai menasehati, terutama keluarga,
mereka bilang hati-hati, mereka khawatir saya terkena diabetes. Bukannya tanpa
sebab mereka menasehati saya, bayangkan di gang tempat saya tinggal mayoritas tetangga
saya mengidap diabetes, hampir setiap rumah. Kok saya tau? Kebetulan ibu saya
adalah seorang perawat, kadang-kadang ibu dimintai tolong oleh tetangga untuk
memeriksa kesehatan mereka. Selain penderita diabetes banyak juga yang sakit
hipertensi, seperti ibu saya :(.
Dengan alasan kesehatan saya
pun mulai merubah pola hidup sehat sedikit demi sedikit, entah itu belajar dari
internet, majalah, dll. Berikut beberapa pola hidup sehat yang mulai saya
terapkan :
1. Batasi asupan gula sederhana
Gula ternyata jahat lho. Saya pernah baca maksimal
konsumsi gula yang baik untuk kesehatan satu sendok perhari. Tapi kekurangan
gula juga ga baik untuk tubuh. Efek jangka pendeknya badan bisa gemetar dan
keringat dingin. Efek jangka panjangnya bisa menyebabkan sakit hepatitis
seperti yang pernah saya alami. Sakit hepatitis itu sama sekali gak enak. Saat
itu saya disuruh dokter minum sirup sarang sari yang banyak, bayangkan saja
sehari bisa menghabiskan setengah botol, rasanya benar-benar eneg. Back to the
topic, jadi bijaklah dalam mengkonsumsi gula yah, sebaiknya kalau mau cari aman makanlah buah-buahan. Buah buahan itu
mengandung gula alami yang bagus untuk kesehatan.
2. Kurangi minyak dan santan
Kalau untuk urusan yang satu ini rasanya tidak sulit
bagi saya karena kebetulan tidak suka makanan yang berminyak dan bersantan
seperti misalnya masakan padang. Minyak itu banyak mengandung lemak jenuh, yang
dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah, yang dapat mengakibatkan
kolesterol, oh ya penderita hipertensi juga sebaiknya kurangi asupan ini yah.
Sayangnya ibu saya masih bandel dan tetap suka mengonsumsi gorengan, alhasil
hipertensinya sering kumat :(. Saran saya gunakan minyak olive oil, karena
banyak mengandung omega3 yang bagus untuk kesehatan.
3. Olahraga
Olahraga tidak melulu harus yang
berat-berat kok, apalagi bagi yang sudah berusia tidak lagi muda. Jalan kaki di
pagi hari selama 30 menit juga sudah cukup untuk mengaktifkan metabolisme tubuh
agar lebih lancar.
Sebenarnya masih ada banyak
tips-tips kesehatan, tapi rasanya gak akan muat kalau semua harus di bahas di
sini. Menurut saya menjaga kesehatan itu penting lho, untuk salah satu
investasi kebahagiaan di masa tua. Kalau menunggu sakit di hari tua saya rasa
sangat disayangkan di materi dan quality time bersama orang-orang tersayang
kan? Yuk kita ubah kebiasaan buruk menjadi lebih baik secara pelan-pelan dan
bertahap. Salam sehat :D.
DVD film adalah teman setia
bagi mahasiswa kostan. Sebenarnya saya bukan penggila maniak dvd film. Tapi
karena faktor bt diem di kost kostan, maka sama seperti mahasiswa kostan
kebanyakan, saya pun mulai ikut-ikutan mengoleksi beberapa film.
Di sepanjang jalan raya
Jatinangor terhitung ada banyak penjual dvd, rental penyewaan dvd, atau
sekarang yang terbaru yaitu penjualan film dalam bentuk softcopy file. Jenis
dan genre film yang dijual beragam, semuanya disusun rapi oleh penjaga toko, jadi
sangat mudah untuk mencari film yang akan dibeli. Ada film horor, komedi,
romansa, action, animasi, kartun, film Jepang, film Barat, film korea, film
India, dsb. Saya rasa paling banyak peminatnya adalah film korea beserta drama
seriesnya, bisa dilihat dari deretan raknya yang paling panjang.
Saya sendiri tidak terlalu
suka banget film korea sebenarnya, tadinya semula saya menjudge kebanyakan
filmnya berisi cinta menye-menye seperti kisah-kisah opera sabun pada umumnya,
kalaupun tidak paling berisi konflik perebutan harta yang penuh intrik, hahaha
:D. Ternyata perkiraan saya salah, ada banyak lho film korea yang berkualitas
juga, yang kisahnya bukan sekedar seputar cinta-cintaan sepasang kekasih.
Berikut film maupun drama korea yang menurut saya bagus:
1. Cinta kepada keluarga – Film Hello Ghost
Kalau dari judulnya yang horor pasti para penonton
yang gak suka film seram seperti saya langsung mundur. Eiiits, tunggu dulu!
Meskipun di kisah film ini ada hantunya, tapi suer deh, sama sekali gak serem
kok :). Film ini mengisahkan tentang seorang pemuda sebatang kara yang bosan
hidup karena kesendiriannya, hingga akhirnya dia memutuskan bunuh diri.
Berkali-kali mencoba bunuh diri namun selalu gagal hingga suatu hari dia
bertemu hantu hantu yang meramaikan hidupnya. Kisah film ini cukup lucu,
mengisahkan berapa berartinya cinta dalam keluarga. Beberapa temen cowok saya
bahkan sampai menangis nonton film ini, hihihi.
2. Cinta kepada guru - Drama series God of study
Drama series ini sebenarnya agak mirip dengan Great
Teacher Onizuka. Hanya saja saya akui Korea memang apik dalam mengemas sebuah
cerita yang sebenarnya biasa-biasa jadi sangat memainkan emosi penonton, patut
diacungi jempol. Drama ini mengisahkan tentang 5 orang anak yang berasal dari
sekolah yang sangat buruk reputasinya. Hingga suatu hari muncul seorang
pengacara yang tidak lain merupakan alumni sekolah itu. Pengacara tersebut
tergerak hatinya untuk merubah reputasi sekolahnya dulu dengan cara akan
mengirimkan siswa sekolah tersebut ke universitas ternama. Drama ini bercerita
tentang perjuangan anak-anak dalam belajar dengan segala keterbatasan mereka
masing-masing. Bagian yang paling mengharukan menurut saya yaitu saat guru guru
yang notabene awalnya mereka benci (bahkan tidak diakui sebagai guru) hingga
akhirnya mereka panggil dengan sebutan guru :').
3. Cinta kepada kehidupan – Drama series Thank you
Drama series ini menurut saya yang paling sedih.
Pokoknya harus nyiapin tissu. Ceritanya tentang seorang anak yang tetap
menjalani kehidupan dengan ceria, meskipun mengidap penyakit Aids. Dan karena
anak kecil ini, ada seseorang pria yang berubah kehidupannya, dari kehidupannya
yang sudah hancur menjadi lebih menghargai arti hidup.
Mungkin ada yang tau film film
korea yang bagus lainnya? Oke saya akan hunting-hunting lagi. Hidup anak
kostan!! Hidup film dvd!! Hahaha :p
Sebagai
orang Indonesia, kurang afdol rasanya kalau belum mbahas tentang euforia pesta
17-an. Meskipun kenyataannya di gang perumahan saya sih adem ayem saja, tidak
ada sedikitpun ramai ramai, karena beberapa tahun belakangan ini di Rt tempat
tinggal saya memang tidak pernah diadakan lomba 17-an lagi. Kangen juga sih
sejujurnya sama perlombaan perlombaan 17-an semasa kecil. Mungkin karena
penghuni gang di tempat tinggal saya anaknya sudah beranjak dewasa, jadi
kalaupun mau diadakan lomba kemungkinan tidak akan ada lagi pesertanya :').
Jadi
bahas apa dong di postingan ini? Sabar, sabar, hehe. Di TV biasanya menjelang
17-an ramai mewacanakan bahwa "Indonesia belum merdeka, masih banyak bla
bla bla, dan bla bla bla". Sebenernya kalau dipikir-pikir ada benarnya
juga sih, contohnya dalam hal pendidikan yang masih belum merata. Untuk
kota-kota yang sudah maju, seperti Kota Bekasi, dimana saya tinggal, akses
pendidikan sudah sangat mudah dijangkau.
Kebetulan
tahun ini adik saya masuk SMA, yang saya rasakan pendaftaran masuk SMA begitu
mudah, berbeda sekali dengan jaman saya dulu, semuanya sekarang bisa diakses
dari internet di rumah. Tidak perlu mondar mandir ke sekolah yang dituju.
Sungguh keadaan yang drastis sekali bila dibandingkan dengan desa tempat saya
bertugas sewaktu kegiatan KKN (Kuliah, Kerja Nyata) yaitu di daerah Desa
Darmacaang, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis.
Jangankan
akses internet, akses menuju sekolah saja sudah sangat sulit, perlu jalan kaki
berkilo-kilometer untuk menuju sekolah. Kendati demikian tidak menyurutkan semangat
anak-anak di sana untuk menuntut ilmu. Ada beberapa cerita yang cukup menyentuh
hati saya waktu itu.
Saat
itu kelompok mahasiswa KKN akan mengadakan penyuluhan menyikat gigi di SD,
penyuluhan akan diadakan esok hari sementara kami belum mengabari anak-anak SD
untuk membawa perlengkapan menyikat gigi. Akhirnya atas inisiatif ketua
koordinator desa (kordes), saya dan kedua teman saya ditugaskan untuk
silaturahmi ke rumah anak-anak SD untuk memberi info. Saya sungguh tidak
menyangka ternyata rumah anak-anak itu sungguh jauh-jauh. Untungnya ada anak SD
yang semangat sekali membantu kami untuk menunjukkan rumah siswa-siswa lain.
Saya sungguh tidak menyangka ternyata rumah anak-anak itu sungguh jauh-jauh. Di
sana jarang ada angkot, sehingga kebanyakan harus ditempuh dengan berjalan
kaki. Tapi anak SD itu tetap dengan senang hati dan ceria membantu kami
keliling desa mengunjungi seluruh rumah temannya.
Kami
mahasiswa KKN saat itu diberi kesempatan oleh Pak Lurah untuk belajar bersama
adik-adik SD Darmacaang selama dua minggu. Selama kegiatan belajar mengajar,
ada beberapa teman saya yang bertugas menerangkan pelajaran di depan kelas.
Sedangkan saya berkeliling untuk membantu yang kesulitan mengerjakan tugas.
Saat saya lewat banyak diantara siswa yang menutup tugas yang dikerjakan dengan
tangan. Ternyata tidak sedikit siswa kelas 5 yang belum bisa mengerjakan soal
perkalian yang mudah. Lalu saya ajak mengobrol mereka, saya tanyakan "kenapa tidak belajar kelompok, dek? Supaya bisa pintar sama-sama semuanya".
Jawabannya saya rasa sangat membuat sedih siapa pun yang mendengar. "Si x
rumahnya jauh banget kak, pulang sekolah ga bisa belajar karena harus bantu
bantu di kebun". Ternyata Indonesia belum sepenuhnya merdeka yah? Hanya
saja bentuk penjajahannya tidak lagi oleh kompeni. Dirgahayu wahai Negeriku,
semoga kedepannya membuat nyaman siapa pun yang mencintaimu, Indonesiaku.
Membiasakan diri
untuk rutin nulis postingan lumayan susah yah ternyata. Lebih seringnya bingung
mau nulis apa. Tema tulisan kali ini random sekali, judulnya cooking passion selama engga ada
kegiatan. Seharusnya seminar usulan penelitian saya diadakan minggu kemarin,
tapi berhubung ada sedikit masalah jadi diundur selama 2 minggu, huffft. Alhasil daripada mandek di kostan
jatinangor, mending saya mbikin kesibukan di rumah, yeay!
Sebenernya
mungkin judul postingan ini bukan cooking
passion sih, agak kurang tepat saja rasanya menyebutnya passion, karena
kegiatan ‘masak dadakan’ ini paling saya lakukan kalau sedang mood saja. Here it is, beberapa makanan
bikinan saya yang sering direquest orang rumah.
1.Nasi
Goreng
Yup, nasi goreng,
hahaha. Ini masakan andalan kalau lagi buru-buru di pagi hari, apalagi kalau
krucil (re:adek) lagi kelaperan malam-malam. Ssst sebenarnya bumbu nasi goreng
ini sama seperti nasi goreng pada umumnya, Cuma sering saya tambahin bumbu
pasta biar rasanya jadi lebih maknyus :p.
2.Puding
caramel
Kalau resep
kedua ini hidangan cemilan yang paling cepet ludes yang selalu saya bikin. Oh ya
tipsnya supaya rasanya lebih gurih susu yang dipakai yaitu merek Dancaw yang
rasa full cream. Jadi rasa pudingnya tidak Cuma sekedar manis, tapi juga gurih.
3.Pizza
Bikin pizza ini
sebenernya terjadi secara engga sengaja. Awalnya sih mau bikin adonan bakpao,
tapi karena adonan yang dibikin kurang kalis, jadi susah dibentuk karena agak
lengket, akhirnya daripada dikukus jadi dioven saja deh, lalu dengan segala
modifikasi, daaan voila jadilah pizza yummy
yang disukai orang serumah ;).
4.Cake
Cake alias bolu
merupakan makanan yang paaaling saya suka banget bikinnnya, terutama banana cake. Kenapa? Entah mengapa
setiap bikin bolu rasanya menyenangkan seperti main masak-masakan saja deh,
hihihi. Terlebih lagi saya suka banget sama aroma bolu yang baru keluar dari
oven, hmmm wangiii!
5.Lumpia
ga jelas
Kenapa dinamakan
lumpia engga jelas? Masakan ini seringnya saya bikin untuk ngosongin isi
kulkas, jadi isinya yah tergantung apa saja yang ada, yang penting ada kulit
lumpianya, hahaha. Isinya variatif, kadang kornet dan mie, kadang tahu dan
pipilan jagung, kadang sayuran seperti isi risoles, kadang mayonnaise dan keju.
Rasanya?entahlah, hahaha.
Saya bukanlah
seorang yang jago ataupun suka banget masak sebenarnya, seperti yang tadi saya
bilang, cuma sekedar iseng saja, hehehe. Makanan yang dibuat juga simple-simple
banget kok, yang praktis dibikin. Kalau masalah rasa memang engga bisa
dibandingin sama mamang-mamang jualan
sih, tapi as long as my family love it, saya rasa lumayanlah :D.
Mungkin aku
salah. Salahku berdoa meminta segala sempurna. Hingga Dia meletakkanmu di depan
mata, iya, dihadapanku. Mujur bagiku, neraka bagimu. Aku pun kembali meminta.
Aku ingin yang biasa-biasa saja, karena segala yang berkilau hanya membuatku
silau, hingga terpikir “bagaimana aku bisa melihatmu?”. Terlalu mulus licin
wahai boneka porselen. Hingga kurasa tak akan ada yang tega untuk membuatnya
lecet tergores. Lagipula, siapalah aku ini?.
Aku ingin yang itu saja. Iya, sama, boneka
juga. Boneka yang tidak kalah cantik . Hanya saja berbeda bahan, tak lain
berupa jerami. Kurasa aku pasti akan menyukainya. Aku bisa mendekapnya erat
kemana pun aku mau, tanpa diliputi rasa khawatir rusak, lusuh, maupun hilang.
Boneka jerami
itu tidak bisa kau miliki, nona, sudah terjual. Besok pemiliknya akan kemari
untuk mengambilnya. Kurang lebih itulah ucap pemilik toko meruntuhkan asaku.
Aku bersimpuh di
atas permadani lusuhku. Kulirik kembali boneka porselen dengan senyum
menyungging. Entah sudah berapa waktu yang boneka itu habiskan untuk
menemaniku. Entah sudah berapa gadis yang menawarnya. Bukan, bukan aku tidak
ingin menjualnya. Bukan, bukan aku tidak tertarik oleh tawaran para gadis.
Bagaimana tidak, aku sendiri pun heran mengapa boneka tersebut begitu kokoh
hingga tak ada yang mampu tuk pindahkan. Aku bisa apa?
Aku kembali
bersimpuh. Tuhan, tolong aku tukarkan, biarkan aku terkurung mati menjadi
porselen kaku ini. Dan biarkan boneka itu bebas melangkah. Bukan hanya karena
aku terlalu cinta kesunyian, maupun cinta darimana asalku berada, rumah mungil
ini, bukan hanya itu.
Aku hanya sedang
berpikir dan menimbang-nimbang. Mungkin hanya dengan cara ini aku dapat
membalas jasa boneka porselen ini menemaniku. Mungkin ia lelah dan ingin
beranjak, hanya saja tak mampu berucap. Setidaknya kata ‘terima kasih’ku ini
lebih bermanfaat ketimbang mengucap “maaf aku membuatmu terkurung untuk waktu
yang lama”.