Pernah
meyakini melepas merpati terbaik pasti akan kembali.
Keyakinan
yang menguap layak bulir bulir sungai berevaporasi
Terhisap
kering menyambut riang sang kemarau
Setidaknya
terima kasih untuk pernah bertandang
Kepada
suatu yang kehadirannya tidak menggenapkan
Pun
ketiadaannya tidak mengganjilkan
Terlalu
egois memang
Aku
melabelnya dengan semestaku
Terlambat
melabuh
Hingga
yang tersisa hanyalah puing runtuh
Tuan
dengan segala kemahaan
Yang
mencintai segala detil kehidupan
Pencinta
ketidaksempurnaan
Terima
kasih teruntuk pembuat kenangan
Pemberi
kado senyuman
Maafkanlah
radarku yang sudah mulai rapuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar