Judul yang saya tulis di artikel kali
ini saya peroleh dari artikel berikut ini. Sebenarnya saya sudah pernah juga
diceritakan kisah ini sewaktu kuliah Manajemen Operasional. Indonesia kaya akan
Sumber Daya Alam yang begitu melimpah, salah satunya tanaman penghasil kopi. Bukan
hanya ketersediaan bahan baku kopi saja yang berlimpah namun juga kualitas kopi
yang unik, khas, dan bermutu tinggi dibandingkan dengan kopi dari negara lain. Lagi-lagi
permasalahannya di keterbatasan Fasilitas serta Sumber Daya Manusia yang
kompeten untuk mengolah kopi yang sampai saat ini masih terbatas. Pemerintah
pun rasanya tidak ikut campur tangan untuk meningkatkan nilai ekonomi dari komoditas
kopi ini.
Taukah kalian bahwa kopi sumatera dari Indonesia
sangat dihargai tinggi di dunia, seperti Amerika? (terdapat dalam artikel berikut). Indonesia merupakan salah satu pemasok bahan baku kopi Starbucks.
Howard Schultz (Pemilik Starbucks) bahkan selalu mengawali paginya dengan
meminum kopi arabika Sumatera (kisah ini tercantum dalam bukunya yang berjudul Put Your Heart Into It : How Starbucks Built
a Company One Cup at a Time).
Indonesia memiliki bahan baku kopi yang sangat
baik. Pun juga sudah banyak penelitian yang dilakukan para ahli (contohnya
Puslitkoka, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao) maupun mahasiswa Indonesia untuk
meningkatkan kualitas cita rasa kopi. Dengan berbekal modal seperti itu apa
yang masih kurang untuk menciptakan produk sekelas Starbucks? Sampai saat ini
Indonesia terkenal hanya mengekspor biji kopi kering, dimana biji kopi kering
adalah ‘barang setengah jadi’. Coba bayangkan jika ada badan maupun pemerintah
yang mau berinvestasi besar-besaran, dengan membangun sebuah branding café ternama khusus produk
olahan kopi? Masa kalah sama produk Hokben ataupun Jco yang juga sama-sama
produk lokal? Ah lagi-lagi saya berandai-andai :D. Dengan Manajemen pemasaran
brand yang baik, maka saya sangat yakin Indonesia juga bisa punya kafe kopi
sekelas Starbucks, tapi yah itu tadi harus banyak campur tangan orang-orang
yang peduli terhadap kebelangsungan kopi Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar