Sabtu, 26 September 2015

Sia Sia

Tolong jangan besar kepala
Kepada kata yang menjelma kita
Ada gores luka
Di pohon yang kau sayat dulu kala
Sudah lupa?
Andai kau tau pedihnya tak terkira

Mencintaimu itu sia sia
Karena segala ingin dan anganmu adalah sempurna
Aku terlalu biasa
Upaya upaya terkerasku pun dimatamu adalah biasa
Aku bisa apa

Jadi tolong, bisakah kau pergi saja?







Kamis, 17 September 2015

Things Money Can't Buy (Yuk Bersyukur)

Ada hal hal yang gak bisa dibeli dengan uang. Pasti kalimat ini terdengar klise banget ya? Terutama untuk yang belum pernah merasakan kehilangan, dan memang semoga jangan sampai kehilangan. Saya sering banget bilang gini, 'Suka sebel deh sama orang yang gak bersyukur', padahal tanpa disadari saya sendiri juga masih suka ngeluh dan kurang bersyukur.

Saya selalu gak suka sama bulan ulang tahun saya, Agustus. Entah kenapa, selalu banyak sekali cobaan yang harus dihadapi pada bulan ini ketimbang bulan bulan lainnya. Pada ulang tahun kemarin ada banyak hal yang cukup menyita pikiran, entah salah paham dengan ortu, dan lain lain. Saya yang udah berusaha keras susah payah ternyata hasilnya gak sebanding dengan beberapa teman saya yang leha leha. Pokoknya sempet bener bener kesel. Dunia rasanya gak adil deh pokoknya. Akhirnya? Yah cuma bisa nangis.

Tapi, ternyata Allah memang Maha Adil, serta Maha Tau hal yang terbaik untuk kita.  Rupanya ujian yang Tuhan berikan, pastilah ada tujuan, ya salah satunya untuk mendewasakan. Perlahan tapi pasti, satu persatu hikmah dari setiap kesedihan yang saya alami terungkap, ajaib rasanya, seperti sihir. Mungkin itulah kuasa Tuhan. Bahkan diberi bonus kebahagiaan begitu berlimpah.

Ada satu kejadian yang membuat saya menyadari betapa tidak bersyukurnya diri ini, yaitu kejadian yang menimpa sahabat baik adik saya. Usianya baru 15 tahun, tapi begitu banyak ujian yang menimpa keluarganya, kakaknya yang kuliah di Jogja tiba tiba pulang ke rumah dengan membawa bayi laki laki tanpa ayah, tidak lama setelah kejadian tersebut ibunya kabur dari rumah dengan laki laki lain, dan kemarin ayahnya meninggal dunia. Kalau saya ada di posisi anak itu entahlah apa saya bisa sekuat itu. Tapi sahabat adik saya ini begitu tegar, subhanallah. Padahal saya ingat betul sebelum ayahnya meninggal anak ini pernah berkata "Seneng deh kalo libur sekolah, bisa masak sarapan buat keluarga". Saya cuma bisa ikutan menangis begitu tau kini ayahnya meninggal dunia. Hal hal yang terlihat sepele yang bisa saya dapati setiap hari bisa jadi merupakan kebahagiaan yang berharga bagi orang lain. Saya baru saja disadarkan bahwa ternyata punya orang tua yang baik dan masih lengkap itu ternyata anugerah yang berharga.

Keluarga, kesehatan, kebahagiaan, kesempatan hidup, adalah hal hal yang terlihat begitu sepele yang seringkali kita abaikan. Saat kehilangan? Barulah terasa begitu berharga. Jagalah apa yang masih bisa dipertahankan, selagi mampu dan masih diberiNya waktu.

Satu hal lagi yang baru saya sadari, saya sungguh pamrih dalam berbuat kebaikan. Saat melakukan hal (yang saya anggap) baik, ternyata saya masih berharap dibalas kebaikan pula oleh Allah. Ternyata saya belum bisa sepenuhnya ikhlas berbuat baik, tanpa mengharapkan apapun dari Allah. Ikhlas dan Ridho lillahita'ala (semata mata diniatkan untuk Allah) belum bisa saya lakukan ternyata.

Berikut ada video menarik untuk ditonton untuk menginspirasi kita agar selalu berbuat baik tanpa mengharap apapun, kendati tidak dapat apapun, kecuali kebahagiaan.